Sanghyang Tikoro, Cipatatat, Kabuaten Bandung Barat

Monday, January 4, 2016 0 comments

Sanghyang Tikoro – Tahukah anda bahwa Kawasan wilayah Bandung dulunya adalah sebuah wilayah bekas sebuah Danau yang sangat terkenal dengan sebutan Danau Bandung Purba ? dan tahukah anda menghilangnya air danau tersebut sekaligus cikal bakal terbentuknya kawasan wilayah Bandung raya ternyata hilang di sebuah tempat yang paling misterius di dunia yang bernama Sanghyang Tikoro ?! Dan tahukah anda dari Sanghyang Tikorolah diyakini muncul sebuah peradaban yang sangat populer dan terkenal,yakni tempat hidup warga atau suku sunda di Bandung ?
Inilah salah satu tempat wisata di Bandung yang menurut penulis adalah sebuah lokasi wisata di Bandung yang paling kontroversial dan paling misterius !! lokasi wisata berupa Gua di dalam kawasan hutan yang masih perawan sehingga sulit dilewati,tersembunyi dari hingar bingar keramaian kota bandung sehingga sunyi dari aktifitas wisata dan yang paling bikin penasaran dan bergidik bulu kuduk adalah,objek wisata alam di bandung yang terkenal angker dan sangat tertutup,sehingga tak salah apabila hanya sebagaian kecil warga Bandung bahkan wisatawan yang berani masuk ke kawasan Gua Sanghyang Tikoro ini.
Asal kata Sanghyang atu sangiang ( Bahasa sunda ) bisa diartikan sesuatu yang dianggap suci,seperti dalam kata sanghyang widi berarti maha pencipta/dewa,sementara tikoro bisa diartikan dalam bahasa indonesia adalah tenggorokan,jadi apabila ditanya apa maknaSanghyang tikoro,maka jawaban paling mudah dicerna adalah dewa tenggorokan atau tenggorokan penguasa yang sangat disucikan keberadaanya.
SEJARAH
Membicarakan tentang sejarah terbentuknya wilayah Bandung, sepertinya belum lengkap alias afdol apabila kita tahu sejarah atau hal ikhwal tentang Guayang ada di Sanghyang Tikoro. Gua bawah tanah yang dialiri oleh salah satu Sungai yang membelah wilayah Bandung yakni sungai Citarum ini sangatlah membuat kita penasaran dan terpancing untuk mengetahuinya,karena memang fakta hingga detik sekarang,apabila kita mencoba mengungkap sanghyang tikoro ini selalu dihinggapi rasa yang aneh dan takut untuk mengungkap fakta yang sebenarnya,apa yang telah terjadi di saat bandung zaman dahulu/purba dan juga misteri apa yang ada di dalamnya.
Sejarah Bandung Purba mencatat,Sekitar 20-30 juta tahun yang lalu wilayah yang terletak di antara kecamatan Rajamandala dengan kecamatan Cipatat, Bandung Barat bersebelahan dengan PLTA Saguling sekitar 17km dari pusat bendungan dan ada diwilayah turbin terakhir ini adalah wilayah perairan danau Bandung dengan terumbu karang indah dengan kedalaman sekitar 10 hingga 20 meter. Fakta sejarah menyebutkan bahwa Terbentuknya gua bawah tanah ini membuktikan bagaimana luar biasa hebatnya proses erosi dari aliran Citarum yang deras sehingga mampu melubangi batuan kapur yang ada di wilayah ini.

Seperti diungkap fakta yang menyebutkan bahwa Aliran Citarum itu ternyata memiliki 2 cabang. Satu cabang mengalir ke arah kiri, seperti sungai terbuka biasa, yang satu lagi ke arah kanan, dimana airnya menghilang ditelan gua batu kapur Pasir Sangiangtikoro, menjadi terowongan/sungai bawah tanah. Batuan kapur di Sangiangtikoro disebut batu gamping, batu kapur, atau batu karang. Batuan kapur memiliki banyak rekahan yang memudahkan air menyelinap mengisi retak-retak setipis selaput buah salak sekali pun.Batu kapur itu sendiri merupakan hasil kegiatan organik, kehidupan laut, seperti hewan dan tumbuhan laut. hampir mirip halnya dengan peristiwa sejarah sekitar 23 juta tahun yang lalu, yang mana Pulau Jawa belum seluruhnya muncul di permukaan laut. Binatang koral mengendap di laut dangkal yang jernih antara Tagogapu Rajamandala – Palabuanratu.Batu kapur yang bahan proses terbentuknya adalah terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Batuan kapur ini dapat larut dalam air yang menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang berasal dari atmosfer, yang pada umumnya terdapat di semua perairan permukaan. Sungai bawah tanah Sangiangtikoro adalah hasil proses pelarutan sehingga dipercaya sebagai tempat bobolnya Danau Bandung Purba dan sering disebutSanghyang Tikoro Rajamandala
Gua Sanghyang tikoro yang diyakini memiliki panjang kedalaman di bawah tanah hingga lebih dari 800 meter ini juga,telah diyakini oleh seorang ahli geologi berkebangsaan belanda van Bemmelen sebagai tempat bobolnya Danau Bandung Purba.Menurutnya,ada kesamaan atau hubungan urutan sejarah,antara kejadian munculnya gunung tangkuban perahu dengan legenda cerita rakyat Sangkuriangnya dengan proses geologi di wilayah Bandung.Lantas pendapat Van bemmelen pun diamini oleh hampir semua ahli geologi indonesia seperti J.A. Katili, sehingga semua guru lulusan B-1 Ilmu Bumi yang memakai buku Geologi Indonesia memercayai pula bahwa Danau Bandung Purba bobol di tempat wisata bandung yang menarik dan penuh misteri ini yakni Sanghang tikoro.
Menurut kisah atau cerita rakyat Legenda Sangkuriang sangat mirip alias sesuai dengan fakta geologi terciptanya Danau di Bandung dan Gunung Tangkuban Parahu.Penelitian geologis mutakhir menunjukkan bahwa sisa-sisa danau purba sudah berumur 125 ribu tahun. Danau tersebut mengering 16.000 tahun yang lalu.Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan Plinian masing-masing 105.000 dan 55.000-50.000 tahun yang lalu. Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan Gunung Bukittunggul.melihat fakta tersebut Adalah sangat mungkin bahwa orang Sunda purba memang telah menempati dataran tinggi Bandung dan menyaksikan letusan Plinian kedua yang menyapu pemukiman sebelah barat CiTarum (utara dan barat laut Bandung) selama periode letusan pada 55.000-50.000 tahun yang lalu saat Gunung Tangkuban Parahu tercipta dari sisa-sisa Gunung Sunda purba.

MITOS SANGHYANG TIKORO


  • Kemanakah aliran air setelah masuk Gua Sanghyang Tikoro ?! Ketika anda datang ke lokasi sungai bawah tanah yang ada di Gua Sanghyang Tikoro. Disini anda akan dipaksa untuk berpikir dan merenung kemanakah aliran air yang masuk ke Gua sanghyang tikoro ini akan keluar atau ke arah mana ? yang jelas misteri sanghyang tikoro yang satu ini,hingga detik ini tidak ada yang pernah berani menjawab atau menerangkan secara ilmiah pun.!! tak ada yang tau pasti, aliran air sungai yang masuk ke Gua Misteri ini keluarnya dari dan ke mana.
  • Mitos yang berkembang di masyarakat sekitar dan juga yang pernah berkunjung ke Gua Sanghyang Tikoro adalah,apabila anda memasukan suatu barang apapun kedalam aliran sungai yang masuk ke gua sanghyang tikoro, maka konon katanya beberapa saat kemudian,anda bakal mendengar suara jeritan yang berasal dari dalam gua sanghyang tikoro tersebut.
  • Selain memiliki sejarah dan keindahan alam di sekitarnya yang masih perawan karena belum terjamah oleh pendiuduk apalagi wisatawan, maka seringkali tempat wisata alam di bandung ini dijadikan sebagai tempat ritual yang startegis dan populer bagi orang-orang tertentu seperti tapa alias semedi,terutama bagian atas atau pinggir Gua sanghyang tikoro.
LOKASI SANGHYANG TIKORO








Gunung Kelimutu, Ende, Flores

0 comments

PESONA INDONESIA
SETETES SURGA DI TANAH FLORES

Oleh : Adhyaksa Prayoga

Lagi dan lagi, kecantikan alam Indonesia tak terbantahkan. Lukisan Tuhan yang tertuang di tanah Indonesia, pesona wisata, Danau Kelimutu. Mari sejenak berimajinasi menerbangkan angan ke Danau Kelimutu. Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi aktif) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut. Letak geografis Danau Kelimutu adalah 8º43’ - 8º48’ LS, 121º44’ - 121º51’BT. Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. Luar biasa bukan?

Tidak serta-merta Danau Kelimutu ini dikenal masyarakat luas dan banyak dikunjungi turis lokal dan mancanegara. Pada awalnya, daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu.

Danau Kelimutu ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak sejak 26 Februari 1992. Akses ke Kawasan ini yaitu dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5 km. Tak usah kawatir jika anda membawa kendaraan pribadi karena disediakan lahan parkir yang jaraknya tidak jauh dari gerbang masuk Kawasan Konservasi Alam Nasional Danau Kelimutu. Anda membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke puncak gunung ini.

Kondisi jalan yang dilalui tertata baik, cukup aman untuk dilalui. Bahkan untuk dilalui anak-anak sekalipun. Turis lokal maupun mancanegara yang ingin mendapatkan informasi dan panduan mengenai Danau Kelimutu diharuskan menggunakan jasa guide lokal.

Berbagai aktivitas dapat anda lakukan disana. Tentunya bisa dinikmati bersama dan menciptakan suasana wisata yang menyenangkan dan berkesan. Bagi anda yang menyukai hiking, tampaknya ini cocok bagi anda. Di sepanjang perjalanan anda dapat menikmati keindahan alam, eloknya panorama alam Indonesia, menyusuri jalan setapak menuju ke Danau Kelimutu. Ada satu hal yang tak biasa yang bisa anda dapatkan di tempat ini. Anda bisa menikmati sunrise dengan jelas dan pada pukul 04.00-05.00 adalah waktu terbaik untuk menikmatinya. Wisatawan akan memadati kawasan ini pada jam-jam tadi karena merupakan kesempatan langka bisa menimati sunrise. Jangan sampai anda lewatkan.

Pengelola Kawasan Konservasi Alam Danau Kelimutu tidak menyediakn tenda camping, jadi alangkah baiknya anda membawa dan mempersiapkan perlengkapan yang anda butuhkan. Pengunjung harus mengindahkan himbauan umum dan aturan berkunjung di Kawasan Konservasi Alam Danau Kelimutu. Beberapa himbauan tersebut diantaranya     :
1.     Dilarang merusak lingkungan
2.     Dilarang mengambil apa yang ada di taman nasional kelimutu

Pada awalnya danau ini memang dikenal sebagai Danau yang angker, bahkan hingga saat ini mitos mengenai Danau Kelimutu masih santer terdengar dan terus dipelihara sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Danau Kelimutu terdiri dari 3 warna yang masing-masing danau bisa berubah warna dan memiliki makna sendiri. Berikut penjelasannya :

Danau yang berwarna Merah-Hijau-Coklat
Danau yang berwarna merah yang bisa berubah menjadi hijau atau coklat dengan nama lain “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung.

Danau yang berwarna Putih-Hitam
Sedangkan danau berwarna putih bisa berubah menjadi hitam atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal yang semasa hidupnya melakukan kebaikan.

Danau yang berwarna Biru Muda-Biru Tosca-Biru Tua
Terakhir, danau berwarna biru muda yang dapat berubah warna menjadi biru tosca atau biru tua dengan istilah lain atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal yang semasa hidupnya berbuat baik.


Perlu anda ketahui bahwa air Danau Kelimutu tidak pernah surut atau naik volumenya. Gunung Kelimutu ini adalah gunung api aktif yang terdapat 3 genangan air di tengahnya hingga asap atau buih dari gunung api Kelimutu tidak terlihat. Bahkan jika pada umumnya gunung api mengeluarkan bau belerang, tidak dengan gunung Kelimutu yang tak sedikitpun mengeluarkan bau belerang. Kini bukan lagi angan-angan untuk mengunjungi Danau Kelimutu. Mari nikmati pesona keindahan alam Indonesia. Segera rencanakan perjalanan anda mulai dari sekarang!

 
Amazing Traveling (Amazing Indonesia) © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets